MACAM-MACAM JIN
Dari Tsa’labah Al-Khasyani Radiyallahu Anhu, dia berkata, Rasulullah bersabda :
” Jin ada tiga macam, ‘Pertama; jin yang mempunyai sayap, mereka bisa terbang di udara. Kedua, jin berupa ular-ular dan kalajengking. Dan ketiga, jin yang bertempat tinggal dan pindah-pindah serta berpetualang’.”
(HR Thabrani dan Hakim).
Jika kita mengamati dari hadits di atas jin memang terbagi menjadi 3 jenis;
- Jin yang mempunyai sayap dan bisa terbang, seperti yang dikisahkan pada Al-Qur’an bahwa ada beberapa jin yang berupaya untuk mendengarkan perkataan dilangit, maka mereka dilempari dengan panah-panah api. Silahkan baca surat Al-Jin, Al-Mulk dan Surat Al-Hijr
- Jin yang menyerupai binatang, dari beberapa hadits juga diberitakan jika ada ular yang masuk ke dalam rumah secara tiba-tiba jangan langsung dibunuh, melainkan harus diusir keluar rumah.
- Jin yang berpindah-pindah/nomaden
TEMPAT TINGGAL JIN
biasanya, bangsa jin lebih memilih untuk tinggal di tempat-tempat yang tidak dihuni manusia, seperti padang pasir. Ada juga yang tinggal di tong sampah ataupun di tempat-tempat yang najis. Ada juga di antara jin-jin itu yang ikut tinggal bersama manusia. Seperti tinggal di masjid, rumah-rumah ibadah dan tempat-tempat yang dilakukan syrik di dalamnya.
Dari beberapa jin yang senang tinggal di tempat yang najis dengan alasan mereka senang memakan sisa-sisa makanan manusia.
Diriwayatkan dari Yazid bin Jari berkata :
“Tidaklah sebuah rumah yang dihuni para penghuninya melainkan pada atap rumah mereka terdapat jin. Jika mereka makan siang, jin-jin ini turun dan makan bersama mereka, dan begitu pula ketika mereka makan malam”. Namun Allah menjaga mereka dari melihat jin-jin ini.
Berikut kutipan dialog antara penulis (Syekh Wahid Abdussalam Bali):
Penulis : “Apakah kamu bertempat tinggal di kamar mandi?”
dia menjawab, “Tidak.”
Penulis : “Tetapi di dalam hadist disebutkan bahwa jin-jin bertempat tinggal di WC dan kamar mandi.”
dia menjelaskan, “Ya, tapi ini khusus bagi jin kafir, karena mereka lebih memilih tempat-tempat najis dan kotor sebagai tempat tinggal mereka.”
Penulis menuturkan bahwa jin-jin kafir sangat membenci sesuatu yang berbau harum dan bau yang sedap, khususnya minyak kasturi. Sementara jin-jin muslim sangat menyukai aroma-aroma seperti ini, persis seperti kaum muslimin dari kalangan manusia.
Catatan : Aritikel ini dikutip langsung dari buku “RUQYAH. Jin, Sihir, & Terapinya”
Penulis : Syekh Wahid Abdussalam Bali
Pustaka : Ummul Qura
Silahkan merujuk pada buku aslinya untuk mendalami masalah ini lebih lanjut.